Abbas Said: Tidak Ada Hakim Agung yang Nakal
Berita

Abbas Said: Tidak Ada Hakim Agung yang Nakal

Hakim Agung yang mencalonkan diri sebagai Anggota Komisi Yudisial Abbas Said mengatakan sepanjang tujuh tahun kiprahnya di Mahkamah Agung, ia belum menemukan adanya hakim agung yang nakal.

Ali
Bacaan 2 Menit
Abbas Said tidak ada hakim agung yang nakal, Foto: Sgp
Abbas Said tidak ada hakim agung yang nakal, Foto: Sgp

Komisi III DPR RI menggelar uji kepatutan dan kelayakan calon Anggota Komisi Yudisial periode 2010-2015. Calon Anggota KY yang masih menjabat sebagai hakim agung, Abbas Said mendapat kesempatan pertama. Sejumlah anggota Komisi III mempertanyakan langkah Abbas dalam mengawasi hakim di Mahkamah Agung (MA).

 

Abbas mengatakan sepanjang pengalamannya sebagai hakim agung selama lebih dari enam tahun, ia mengaku belum menemukan koleganya di MA yang "bermain" dengan pihak yang berperkara. "Sampai detik ini belum ada saya temukan hakim agung yang nakal," ujarnya ketika didesak oleh Ketua Komisi III Benny K Harman, Rabu (1/12).

 

Meski begitu, Abbas mengatakan akan tetap mengawasi para hakim agung bila kelak terpilih sebagai Anggota KY. Namun, ia mengaku memiliki metode yang berbeda dengan apa yang dilakukan oleh komisioner KY sebelumnya. Ia akan menggunakan pendekatan yang "soft" saat memeriksa para hakim agung.

 

"Saya akan telepon Ketua MA secara baik-baik. Lalu, saya akan ceritakan kasusnya dan mengatakan hakim yang dilaporkan itu akan diperiksa oleh KY. Pemeriksaan bisa berlangsung di MA atau di KY. Kita harus memanusiakan manusia," jelas ayah Advokat Farhat Abbas ini.

 

Selama ini, Abbas menyadari memang terjadi gesekan antara KY dan MA ketika akan memeriksa hakim agung. Hampir semua surat panggilan yang dilayangkan oleh KY tak ditanggapi positif oleh para hakim agung. "Kita harus hormati MA. Jangan asal panggil. Kalo hakim agung tak datang, kan KY yang akan malu sendiri," tuturnya.

 

Karenanya, menurut Abbas perlu ada sinergi antara KY dan MA dalam melaksanakan pengawasan kode etik dan pedoman perilaku hakim, bukan hanya terhadap hakim agung tetapi juga terhadap seluruh hakim. "Pendekatannya harus diubah agar MA respect," tambahnya.

 

Abbas juga mengaku telah berdiskusi dengan Ketua MA Harifin A Tumpa. "Saya sudah bicara dengan Ketua MA untuk sama-sama menata ini semua," ujarnya. Ia berharap KY dapat membantu MA untuk menciptakan lembaga peradilan yang benar-benar agung.

 

Benny K Harman menelisik sikap Abbas bila kelak para hakim agung yang akan diperiksa di KY tetap menolak untuk datang. "Bagaimana bila saudara berada dalam kondisi sekarang ini, hakim agung tak memenuhi panggilan KY. Apa yang akan saudara lakukan?," ujarnya.

 

Abbas menyadari sikap beberapa hakim agung yang menolak untuk diperiksa oleh KY adalah bentuk pembangkangan. "Andaikata sudah dipanggil patut tapi tak mau datang, tentu kita akan menggunakan cara yang ditentukan oleh Undang-Undang," ujarnya.

 

Sayangnya, lanjut Abbas saat ini undang-undang belum tegas mengatur hal ini. Wacana upaya memanggil secara paksa selama ini belum bisa digunakan karena memang belum diatur oleh undang-undang. Karenanya, pendekatan dengan para hakim agung secara baik merupakan cara yang efektif agar mereka tak segan memenuhi panggilan KY.

 

Dilaporkan ke KY

Motivasi Abbas mencalonkan diri sebagai calon Anggota KY sempat menjadi pertanyaan para Anggota Komisi III. Apa yang melandasi tindakannya meninggalkan MA untuk berlabuh ke KY? Apalagi, saat ini, ada 7 laporan masyarakat terhadap Abbas yang sedang ditangani KY.

 

Abbas menegaskan motivasinya adalah agar KY benar-benar bisa memainkan perannya untuk menegakan martabat hakim. Ia juga mengaku tak tahu menahu mengenai laporan terhadap dirinya di KY. Dalam penanganan perkara, menurutnya selalu ada pihak yang merasa dikecewakan oleh putusan hakim.

 

"Yang menang akan memuji para hakim, tetapi yang dirugikan akan menuduh hakim telah berlaku curang dan melaporkan hakim itu ke KY," jelasnya.

 

Abbas menegaskan tak ada niat buruk dalam pencalonan dirinya sebagai Anggota KY. "Niat saya bukan untuk menggembosi KY. Saya hanya ingin agar KY bisa benar-benar menjalankan tugasnya," pungkas Abbas.

Tags: