4 Profil Lulusan Ini Fokus Kurikulum FH Universitas Muhammadiyah Surakarta
Terbaru

4 Profil Lulusan Ini Fokus Kurikulum FH Universitas Muhammadiyah Surakarta

Secara umum mahasiswa UMS ditanamkan karakter Al Amin. Yakni jujur, amanah, fathonah, dan tabligh. Mata kuliah yang dipelajari mahasiswa hukum mengikuti profil lulusan yang telah dipilih. Seperti praktisi hukum, ASN, legal officer, atau wirausaha.

Ady Thea DA
Bacaan 3 Menit
Dekan Fakultas Hukum  Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof Kelik Wardiono. Foto: RES
Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof Kelik Wardiono. Foto: RES

Setiap fakultas hukum (FH) di berbagai perguruan tinggi pasti berupaya menghasilkan sarjana yang berkualitas terbaik. Masing-masing kampus hukum meramu cara yang tepat untuk melahirkan sarjana hukum yang sesuai harapan. FH Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) satu diantaranya yang terus berupaya menjadi pusat unggulan dalam pengembangan ilmu hukum perspektif profetik. Intinya, proses integrasi antara hukum dan nilai keislaman sebagai sebuah konsep.

Dekan FH UMS, Prof Kelik Wardiono, mengatakan secara umum mahasiswa UMS ditanamkan karakter Al Amin. Yakni jujur, amanah, fathonah, dan tabligh. Pada semester awal diberikan pengulangan dan pengayaan materi, semester kedua ada internalisasi nilai-nilai itu dalam proses belajar mengajar dan semester ketiga implementasi.

“Jadi alumni FH UMS harapannya tidak hanya punya kemampuan kognitif tapi juga sikap yang dilandasi nilai Al Amin itu,” ujarnya saat berbincang dengan Hukumonline di Gedung FH UMS, Kamis (16/11/2023).

Kurikulum menjadi hal penting dalam proses membentuk mahasiswa yang unggul. Prof Kelik menjelaskan paradigma perguruan tinggi berubah dari semula merujuk input based education menjadi outcome based education, sehingga kurikulum harus diawali dengan profil lulusan lebih dulu. Dari hasil observasi terhadap alumni program studi sarjana (S1), dihasilkan setidaknya ada 4 profil lulusan FH UMS. Meliputi legal officer, wirausaha, praktisi hukum (hakim, jaksa, advokat), dan aparatur sipil negara (ASN).

Baca juga:

Sebagai upaya untuk memastikan kurikulum yang digunakan menjamin alumni bisa masuk dunia kerja sesuai profil profesi pilihannya, FH UMS menetapkan kompetensi lulusan untuk masing-masing profil profesi. Masing-masing profil lulusan punya kompetensi khusus. Nah, berdasarkan hal tersebut, ditetapkan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dan bahan kajian dengan harapan keunggulan FH UMS membuat perspektif hukum profetik sebagai ilmu hukum dan keislaman. Secara ontologi memadukan hukum positif dan Islam baik itu nilai-nilai Islam yang sudah masuk hukum positif atau masih dalam Al Quran dan hadis.

Secara epistemologi, Prof Kelik menyebut yang dikenalkan kepada mahasiswa bukan hanya penalaran hukum tapi juga interpretasi hukum Islam. Harapannya mahasiswa dapat mengintegrasikan model penalaran hukum barat dengan Islam, sehingga bisa memahami substansinya secara baik. Dengan ditetapkannya mata kuliah pilihan 18 SKS dan yang wajib dapat dipilih sesuai profil lulusan.

“Jadi sejak awal mahasiswa diarahkan memilih mau lulus jadi apa, dan silakan perdalam materi sesuai profil lulusan yang dipilih. Misal ASN apa saja mata kuliah yang diambil,” paparnya.

Soal peran kampus menentukan pilihan karir mahasiswanya, Prof Kelik menyebut mahasiswa umumnya lebih mudah menerima penjelasan dari orang yang berkecimpung dalam praktik sehingga paham pekerjaan yang digeluti. Langkah awal yang dilakukan FH UMS yakni memberi peluang kepada beberapa dosen untuk praktik di bidang hukum seperti advokat, konsultan, mediator, dan auditor hukum.

Dosen yang menggeluti bidang pekerjaan itu bisa memberi informasi yang baik bagaimana profil dari setiap pekerjaan itu. Kemudian mengundang dosen tamu untuk setiap mata kuliah. “Dengan begitu mahasiswa punya gambaran bagaimana suasana dan lingkup pekerjaan yang dipilih,” urainya.

Hukumonline memudahkan aktivitas akademik

FH UMS juga mendorong mahasiswa memahami banyak bidang hukum sesuai dengan profil lulusan yang dipilih. Misalnya dalam mempelajari hukum ekonomi terkait perusahaan, maka perspektifnya tak hanya hukum perdata dan dagang tapi juga administrasi negara serta pidana.

Begitu juga saat bimbingan skripsi, mengingat sebagian besar dosen sudah menyandang gelar doktoral, mereka dituntut mau membimbing semua tema skripsi yang menjadi minat mahasiswa. Misalnya dosen berlatarbelakang hukum perdata, harus mau membimbing skripsi mahasiswa bertema pidana.

Mengenai layanan yang ditawarkan Hukumonline, Prof Kelik mengatakan sangat memudahkan dosen dan mahasiswa melakukan pengajaran, penelitian, dan pengabdian. Pekerjaan yang tadinya memakan waktu lama untuk dikerjakan seperti mencari peraturan di bidang tertentu, tapi pusat data Hukumonline membuat hal itu menjadi cepat dan mudah. Dia juga mengaku kaget karena data terkait peraturan yang tersaji di Hukumonline disertakan juga catatan apakah masih berlaku atau tidak, serta perubahannya.

Begitu juga peraturan konsolidasi, Prof Kelik mengaku sangat terbantu karena menyingkat waktu sehingga yang dibutuhkan sekedar sinkronisasi. Hukumonline juga memberi kesempatan kepada dosen dan mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi melalui beragam pelatihan. Bagi mahasiswa dapat mengikuti beragam kegiatan yang diselenggarakan sehingga memberi pengalaman berinteraksi dengan mahasiswa dari kampus lain. Dia sangat berharap mahasiswa FH UMS dapat menggunakan secara optimal layanan yang disediakan Hukumonline.

Tags:

Berita Terkait