Sebanyak 14 peti jenazah sudah tiba di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Kamis pagi. Belasan peti itu dibawa dengan dua rombongan mobil ambulance.
Rombongan pertama sebanyak delapan unit mobil jenazah pada pukul 06.00 WIB dan rombongan kedua sebanyak sembilan unit tiba pukul 06.30 WIB.
Sedangkan tiga unit mobil ambulance lainnya berfungsi sebagai cadangan. Sebanyak 17 mobil ambulance tersebut di Dermaga Wijaya Pura langsung diangkut menggunakan feri menuju Nusakambangan.
Peti jenazah tersebut disiapkan untuk para 14 narapidana yang masuk dalam eksekusi mati jilid III, dimana 14 narapidana tersebut saat ini sudah masuk ruang isolasi.
Sementara itu sejak kemarin, Keluarga terpidana mati mendatangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Batu, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, melalui Dermaga Wijayapura.
Dari pantauan di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Rabu, satu mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi tampak mendatangi tempat penyeberangan khusus menuju Pulau Nusakambangan sekitar pukul 11.00 WIB.
Mereka yang diduga keluarga terpidana mati itu, segera memasuki pos penjagaan Dermaga Wijayapura.
Selang 15 menit kemudian, sejumlah mobil jenis minibus serta satu bus milik Pemerintah Kabupaten Cilacap yang mengangkut perwakilan kedutaan besar negara asal beberapa terpidana mati beserta jaksa dan penasihat hukum, tiba di Dermaga Wijayapura dengan pengawalan polisi bersepeda motor dan bermasker serta menyandang senjata laras panjang.
Rombongan tersebut langsung memasuki halaman dalam Dermaga Wijayapura untuk menyeberang ke Nusakambangan dengan menggunakan Kapal Pengayoman IV.
Saat wartawan Antara mencoba meminta waktu untuk wawancara, pengacara dari Kantor Advokat dan Konsultan Hukum H. Untung Sunaryo, Bc.I.P., S.H., Bonni Alim Hidayat, S.H., dan Rekan itu, enggan memberikan keterangan.