Hukumonline-APHMET Kolaborasi untuk Tingkatkan Literasi Hukum Sektor Energi
Terbaru

Hukumonline-APHMET Kolaborasi untuk Tingkatkan Literasi Hukum Sektor Energi

APHMET punya tujuan antara lain memberikan kontribusi positif dan signifikan dalam membangun sistem hukum di Indonesia terutama di sektor migas dan energi terbarukan.

Ady Thea DA
Bacaan 3 Menit
 Chief Operating Officer Hukumonline Jan Ramos Pandia (kanan) bersama Ketua Asosiasi Praktisi Hukum Migas dan Energi Terbarukan (APHMET) Didik Sasono Setyadi saat penandatangan kerja sama di Jakarta, Rabu (8/5/2024). HFW
Chief Operating Officer Hukumonline Jan Ramos Pandia (kanan) bersama Ketua Asosiasi Praktisi Hukum Migas dan Energi Terbarukan (APHMET) Didik Sasono Setyadi saat penandatangan kerja sama di Jakarta, Rabu (8/5/2024). HFW

Wacana tentang energi terbarukan semakin berkembang dan menjadi tren global. Energi terbarukan dianggap menjadi jawaban untuk menghadapi krisis iklim. Sektor industri, terutama yang berorientasi internasional perlu mencermati perkembangan energi terbarukan. Dalam rangka meningkatkan edukasi dan literasi hukum terhadap masyarakat, khususnya pelaku usaha, Hukumonline menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Asosiasi Praktisi Hukum Migas dan Energi Terbarukan (APHMET).

Dalam rangkaian acara penandatanganan MoU antara Hukumonline-APHMET itu juga diselenggarakan seminar nasional bertema "Tantangan Hukum dan Kebijakan Pengembangan Carbon Capture Storage dan Energi Terbarukan untuk Pengurangan Emisi Karbon di Indonesia".

Chief Operating Officer Hukumonline Jan Ramos Pandia mengatakan CCS penting sebagai salah satu solusi kunci mengurangi emisi gas rumah kaca. “Indonesia punya mandat untuk menjaga suhu global terjaga dengan baik,” kata Ramos dalam acara penandatanganan MoU dan seminar nasional tersebut di kantor Hukumonline, Rabu (8/5/2024).

Baca Juga:

Ramos menjelaskan pemerintah telah menerbitkan sejumlah regulasi yang berkaitan dengan CCS, salah satunya Peraturan Presiden (Perpres) No.14 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon. Mengingat regulasi itu mengatur teknologi baru di bidang energi, maka menjadi hal yang menantang bagi kalangan pelaku usaha.

Melalui kerja sama ini Ramos berharap ke depan akan ada diskusi hukum lainnya di bidang minyak dan gas (migas) serta energi. Hukumonline berupaya untuk terus konsisten memberikan edukasi dan literasi hukum bagi masyarakat, khususnya pemangku kepentingan, seperti pengusaha. “MoU Hukumonline dan APHMET ini agar terjalin kerja sama strategis untuk kemajuan industri migas dan energi,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Umum APHMET Ali Nasir menjelaskan APHMET punya tujuan mulia antara lain memberikan kontribusi positif dan signifikan dalam membangun sistem hukum di Indonesia. Terutama hukum di sektor migas dan energi terbarukan. “Kita berkumpul di sini untuk membahas salah satu isu penting sektor energi yakni seminar nasional tentang ‘Tantangan Hukum dan Kebijakan Pengembangan Carbon Capture Storage dan Energi Terbarukan Untuk Pengurangan Emisi Karbon di Indonesia’,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait