Setahun Tak Optimal, Abraham Siap Mundur
Utama

Setahun Tak Optimal, Abraham Siap Mundur

Ukurannya adalah penyelesaian kasus-kasus besar yang menyita perhatian publik.

Oleh:
Ali Salmande
Bacaan 2 Menit
Setahun tak maksimal Ketua KPK terpilih Abraham Samad siap mundur. Foto: SGP
Setahun tak maksimal Ketua KPK terpilih Abraham Samad siap mundur. Foto: SGP

Uji kelayakan dan kepatutan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) resmi berakhir. Komisi III DPR resmi memilih empat pimpinan KPK untuk menemani Busyro Muqoddas di KPK jilid III. Mereka adalah Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja dan Zulkarnain. 

 

Namun, dalam pemilihan Ketua KPK, terjadi kejutan. Abraham Samad, pimpinan KPK yang berlatar belakang advokat, terpilih sebagai Ketua KPK periode 2011-2015. Ia menyisihkan calon kuat lainnya, yakni incumbent Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto. Abraham menang dengan suara mutlak, 43 suara dari total 56 suara yang dimiliki anggota Komisi III.

Lalu, apa alasan para anggota Komisi III memilih Abraham? Hampir semuanya serentak menjawab, janji Abraham yang akan mundur bila dalam setahun tak menyelesaikan kasus-kasus besar, menjadi alasan utamanya. “Dia janji dalam satu tahun bila tak optimal, akan mundur. Itu yang membuat kami (Komisi III,-red) jatuh cinta kepada dia,” ujar Anggota Komisi III Ahmad Yani.

 

Wakil Ketua Komisi III Nasir Jamil mengatakan Abraham adalah sosok muda yang potensial. Ia berharap, pimpinan KPK lain yang usianya jauh di atas Abraham mampu mendorong dan membimbing Abraham agar tak tergelincir. Apalagi, Abraham yang berasal dari Makassar dinilai sebagai sosok yang bisa mewakili daerah dalam pemberantasan korupsi secara nasional.

 

“Kami kasih kesempatan kepada orang (dari kawasan Indonesia bagian) timur. Dia relatif tak ada resistensi atau sudah terkontaminasi. Sebagai orang yang berasal dari daerah, tentu dia harus belajar. Abraham meski usianya relatif muda harus pede (percaya Diri,-red),” ujar politisi PKS yang berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam ini.

 

Meski begitu, Nasir mengakui salah satu yang membuatnya terkesan adalah sikap Abraham yang siap mundur bila tak menuntaskan kasus-kasus besar yang menyita perhatian masyarakat. “Kalau dalam satu tahun, kasus-kasus besar seperti Bank Century, paling tidak ada kejelasan, dia berjanji akan mundur. Mungkin ini yang membuat kami semua sepakat memilih dia,” ujarnya.

 

Berdasarkan catatan hukumonline, Abraham memang mengobral janji itu dalam Uji Kelayakan dan Kepatutan di Komisi III. Usai menjalani proses itu, Komisi III menyodorkan Pakta Integritas untuk ditandatangani oleh Abraham. Fraksi Hanura, melalui anggotanya Syarifuddin Sudding juga menyodorkan Pakta Integritas tersendiri.

Tags: